KAITAN AMANAH DENGAN ISLAM
Amanah adalah satu tanggungjawab yang telah dipegang oleh makhluk-makhlukNya sama ada yang berakal ataupun tidak berakal. Tanggungjawab ini adalah ikatan di antara hamba dan tuhannya, manusia sesama manusia dan manusia dengan alam sekitar. Manusia dalam sedar atau tidak adalah pemimpin terhadap dirinya, pemimpin keluarga dan boleh menjadi pemimpin masyarakat dan negara.
Malah di dalam al-Quran ada menceritakan:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi?padahal orang itu akan membuat kerosakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami sentiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (al-Baqarah:30)
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan tanggungjawab amanah ini kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya). Maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya), dan ( ketika itu) manusia sanggup memikulnya. Sesungguhnya tabiat kebanyakkan manusia itu suka melakukan kezaliman dan suka pula berbuat perkara-perkara yang tidak patut dilakukan" (Al-Ahzab: 72)
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (An-Nisa: 58)
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta dipertanggungjawabkan tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta dipertanggungjawabkan tentang mereka. Lelaki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawabkan tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya dan ia akan diminta dipertanggungjawabkan tentangnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta dipertanggungjawabkan tentang itu. Dan setiap kalianadalah pemimpindan akan diminta dipertanggungjawabkan tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)
“Jika amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.” Sahabat bertanya, “Bagaimanakah amanah itu disia-siakan, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.”
(Al-Bukhari)
“Allah telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah-belah tentangnya.” (Asy-Syura: 13)
“Tidaklah sepatutnya bagi orang-orang yang beriman itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.” (At-Taubah: 122).
Ayat-ayat tersebut jelas menunjukkan tentang amanah manusia yang perlu dipikul sama ada tugas sebagai pemimpin dan sebagai da’i. Oleh itu, marilah kita sama2 merenung diri kita yang serba kekurangan ini agar dapat menjaga dan memikul amanah sebagai khalifah di muka bumi dengan adil dan saksama.
Amanah adalah satu tanggungjawab yang telah dipegang oleh makhluk-makhlukNya sama ada yang berakal ataupun tidak berakal. Tanggungjawab ini adalah ikatan di antara hamba dan tuhannya, manusia sesama manusia dan manusia dengan alam sekitar. Manusia dalam sedar atau tidak adalah pemimpin terhadap dirinya, pemimpin keluarga dan boleh menjadi pemimpin masyarakat dan negara.
Malah di dalam al-Quran ada menceritakan:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi?padahal orang itu akan membuat kerosakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami sentiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (al-Baqarah:30)
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan tanggungjawab amanah ini kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya). Maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya), dan ( ketika itu) manusia sanggup memikulnya. Sesungguhnya tabiat kebanyakkan manusia itu suka melakukan kezaliman dan suka pula berbuat perkara-perkara yang tidak patut dilakukan" (Al-Ahzab: 72)
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (An-Nisa: 58)
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta dipertanggungjawabkan tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta dipertanggungjawabkan tentang mereka. Lelaki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawabkan tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya dan ia akan diminta dipertanggungjawabkan tentangnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta dipertanggungjawabkan tentang itu. Dan setiap kalianadalah pemimpindan akan diminta dipertanggungjawabkan tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)
“Jika amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.” Sahabat bertanya, “Bagaimanakah amanah itu disia-siakan, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran.”
(Al-Bukhari)
“Allah telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah-belah tentangnya.” (Asy-Syura: 13)
“Tidaklah sepatutnya bagi orang-orang yang beriman itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.” (At-Taubah: 122).
Ayat-ayat tersebut jelas menunjukkan tentang amanah manusia yang perlu dipikul sama ada tugas sebagai pemimpin dan sebagai da’i. Oleh itu, marilah kita sama2 merenung diri kita yang serba kekurangan ini agar dapat menjaga dan memikul amanah sebagai khalifah di muka bumi dengan adil dan saksama.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan